Translate

Jumat, 11 Januari 2013

Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia Harus Dilestarikan Sebagai Aset Sejarah

Posted November 21, 2012 by Dennis Lee in Pengetahuan
Lokananta mugkin menjadi nama yang asing di telinga anak muda penggemar musik Indonesia. Bukan salah generasi muda juga bila tak banyak yang mengenali Lokananta. Lokananta adalah studio sekaligus label rekaman pertama milik Indonesia. Berdiri sejak 29 Oktober 1956 di Solo, berarti Lokananta belum lama merayakan ulang tahunnya ke 56. Posisi Lokananta dalam sejarah bangsa Indonesia sangatlah penting.
Studio bersejarah ini memiliki rekaman lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pidato proklamasi kemerdekaan Presiden Soekarno. Jadi apabila ingin mengetahui sejarah musik Indonesia, maka tengoklah studio Lokananta yang berada di Jalan Ahmad Yani 387, Solo. Di sebuah bangunan tua yang membisu tesebut tersimpan sejarah perjalanan musik Indonesia dari pertama.
Musisi legendaris Indonesia seperti Gesang, Titik Puspa, Waldjinah, Ismail Marzuki, Bubi Chen, Jack Lesmana, Bing Slamet, Idris Sardi pernah melakukan proses rekaman di studio Lokananta. Ribuan master rekaman dari berbagai genre musik Indonesia mulai dari pop, keroncong, tradisional hingga jazz sejak tahun 1950-an hingga era 1980-an tersimpan di Lokananta.  Kekayaan musik tradisional bahkan musik folklore ataupun lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya menjadi bagian koleksi Lokananta. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Narto Sabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan sebagian dari koleksi yang ada di Lokananta.
Sejak awal berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas utama yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam juga audio kaset.  Lalu karena melihat potensi pasar, pada tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 251, status Lokananta menjadi Perusahaan Negara. Lokananta menjadi salah satu cabang dari Perum Percetakan Negara R.I.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, dan juga menjadi kelemahan utama bangsa Indonesia yaitu melupakan masa lalu dan melakukan proses pendokumentasian sejarah. Lokananta pun ikut larut dalam “penyakit” tersebut. Posisi Lokananta yang harusnya strategis karena menyimpan harta karun sejarah musik juga titik awal keberadaan bangsa ini  juga tidak diperhatikan. Ketiadaan dukungan finansial untuk merawat harta karun tersebut membuat hampir semua dokumen berharga yang tersimpan di sana menjadi rusak dan tak layak. Bahkan beberapa koleksi terpaksa harus dijual untuk menutupi biaya operasional tersebut.
Beruntung, musisi pop Indonesia masa kini seperti Glenn Fredly mulai mengajak segenap insan pencinta musik Indonesia untuk merestorasi kembali Lokananta. Glenn Fredly dengan getol berkampanye #savelokananta ingin menjadikan Lokananta sebagai warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta sekarang, Jokowi pernah melontarkan ide agar Lokananta menjadi museum musik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar