Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia Harus Dilestarikan Sebagai Aset Sejarah
Posted
November 21, 2012 by Dennis Lee in
Pengetahuan
Lokananta
mugkin menjadi nama yang asing di telinga anak muda penggemar musik
Indonesia. Bukan salah generasi muda juga bila tak banyak yang mengenali
Lokananta. Lokananta adalah studio sekaligus label rekaman pertama
milik Indonesia. Berdiri sejak 29 Oktober 1956 di Solo, berarti
Lokananta belum lama merayakan ulang tahunnya ke 56. Posisi Lokananta
dalam sejarah bangsa Indonesia sangatlah penting.
Studio bersejarah ini
memiliki rekaman lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pidato proklamasi
kemerdekaan Presiden Soekarno. Jadi apabila ingin mengetahui sejarah
musik Indonesia, maka tengoklah studio Lokananta yang berada di Jalan
Ahmad Yani 387, Solo. Di sebuah bangunan tua yang membisu tesebut
tersimpan sejarah perjalanan musik Indonesia dari pertama.
Musisi legendaris Indonesia seperti Gesang, Titik Puspa, Waldjinah,
Ismail Marzuki, Bubi Chen, Jack Lesmana, Bing Slamet, Idris Sardi pernah
melakukan proses rekaman di studio Lokananta. Ribuan master rekaman
dari berbagai genre musik Indonesia mulai dari pop, keroncong,
tradisional hingga jazz sejak tahun 1950-an hingga era 1980-an tersimpan
di Lokananta. Kekayaan musik tradisional bahkan musik folklore ataupun
lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya menjadi bagian koleksi
Lokananta. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Narto
Sabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan sebagian dari
koleksi yang ada di Lokananta.
Sejak awal berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas utama yaitu
produksi dan duplikasi piringan hitam juga audio kaset. Lalu karena
melihat potensi pasar, pada tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 251, status Lokananta menjadi Perusahaan Negara. Lokananta menjadi
salah satu cabang dari Perum Percetakan Negara R.I.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, dan juga menjadi kelemahan
utama bangsa Indonesia yaitu melupakan masa lalu dan melakukan proses
pendokumentasian sejarah. Lokananta pun ikut larut dalam “penyakit”
tersebut. Posisi Lokananta yang harusnya strategis karena menyimpan
harta karun sejarah musik juga titik awal keberadaan bangsa ini juga
tidak diperhatikan. Ketiadaan dukungan finansial untuk merawat harta
karun tersebut membuat hampir semua dokumen berharga yang tersimpan di
sana menjadi rusak dan tak layak. Bahkan beberapa koleksi terpaksa harus
dijual untuk menutupi biaya operasional tersebut.
Beruntung, musisi pop Indonesia masa kini seperti Glenn Fredly mulai
mengajak segenap insan pencinta musik Indonesia untuk merestorasi
kembali Lokananta. Glenn Fredly dengan getol berkampanye
#savelokananta ingin menjadikan Lokananta sebagai warisan budaya
Indonesia yang harus dilestarikan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta sekarang,
Jokowi pernah melontarkan ide agar Lokananta menjadi museum musik
Indonesia.